Jumat, 08 Januari 2016

Belajar Bersikap Lembut pada Anak

Beberapa hari ini Afra sakit panas. Ternyata radang tenggorokan. Saya merusaha merawatnya dengan sabar, menyuapinya saat makan, menolerasi hal-hal yang tidak bisa ia lakukan dengan tidak memarahinya. Ternyata Afra suka hal itu, sampai suatu saat ia bilang "Aku sekarang suka Umi, dulu aku ga suka Umi, sukanya Abi...kalau sekarang aku sukanya Umi...".
Tentu saja saya sangat terharu mendengarnya, dan saya sadar mengapa ia berkata demikian. Selama ini saya sering memarahinya untuk ha-hal yang tidak sesuai harapan saya, membentak, menghitung saat sudah putus asa karena ia tidak beranjak melakukan yang seharusnya, dan gampang memberikan hukuman pada Afra. Saya sadar bahwa hal itu ternyata sangat mengerikan. Saya telah melukai anak saya sendiri dan sekaligus mengajarkan hal-hal buruk itu kepadanya karena ia menirukan sikap saya, terutama ia terapkan pada adik-adiknya, mahluk yang lebih lemah darinya.
Semoga momen ini bisa menjadi sarana saya untuk memperbaiki diri, dan memperbaiki hubungan kami, serta yang terpenting memperbaiki akhlaknya yang tanpa sadar saya beri coretan hitam. Semoga belum terlambat untuk kami. Saya ingin bisa tetap lembut saat menghadapinya sedang marah. Saya ingin bisa tetap lembut mengajarinya berbuat kebaikan, bahkan saat ia menolaknya dengan acuh. Saya ingin bisa membuatnya melakukan sesuatu dengan senang hati, dengan pendekatan logika, pemberian informasi tentang manfaat yang akan ia peroleh, serta bersabar menjelaskan apa tujuan dari semua itu, tanpa menekan atau mengancam. Saya ingin bisa menolerir kesalahan-kesalahannya, memaafkan dan membuatnya dengan sadar enggan untuk mengulanginya lagi. Semoga ia pun akan belajar mejadi pribadi yang pemaaf.
Mudahkanlah Ya Rabb.....


Kamis, 17 Desember 2015

Summer School in Adelaide

Libur telah tiba...libur telah tiba....hatiku gembira......
yup betul libur summer telah tiba dan waktunya lumayan lama..dari tanggal 14 Desember sampai akhir Januari. Buat anak-anak, setiap hari di rumah tentu membosankan, begitu juga dengan Afra. Hari pertama libur saja susah dihitung berapa kali ia berantem atau berebut mainan dengan adek-adeknya. Alhasil, rumah jadi ramai dengan teriakan dan tangis. Umi pun jadi stress..trus akibatnya tambah banyak makannya trus jadi tambah ndut deh...(weleh kok ujungnya nyari pembenaran)....

Tapi Alhamdulillah di liburan summer ini ada summer school....yaitu semacam Islamic school yg diadakan oleh salah satu organisasi Islam disini. Ada niat untuk mendaftarkan Afra, tetapi juga ragu apakah Afra akan mau atau tidak, karena biasanya tidak mudah mengikutkan Afra ke suatu kegiatan yang baru. Akhirnya saya dan suami tidak terlalu sering membahas tentang summer school ini, takut malah jadi resistant anaknya. Jadi membahasnya sedikit-sedikit saja ditengah aktivitas kami yang lain.
Alhamdulillah ada teman sekelas Afra, dan juga teman mainnya, Nida, ikut summer school ini. Ternyata teman adalah hal yang sangat penting untuk anak seusia Afra. Bahkan Afra banyak mengetahui tentang summer school ini dari Nida. Hal ini yang membuat kami lebih mudah menyampaikan kepada Afra.
Akhirya Afra dan Nida mendaftar pada hari yang sama, dan berada di kelas yang sama. bahkan berangkat dan pulangpun bersama. Salah satu hal yang membuat Afra happy mengikuti kegitan ini.

Alhamdulillah lagi, summer school ini bagaikan oase di tengah gurun pasir menurut kami. Mengapa? ya...sangat menyejukkan melihat Afra antusias belajar tentang kisah Nabi, tentang fikih seperti Wudu, sholat, belajar tahfidz dengan gembira. Saat pulang dari hari pertama, Afra bercerita bahwa kelas untuk boy & girl terpisah dengan jam istirahat bergantian antara kelas girl dan boy sehingga saat istirahat mereka pun tidak berinteraksi dengan bercampur baur. Alhamdulillah...

Afra bersekolah di sekolah umum disini. Bagi anak penerima beasiswa AAS, bersekolah di sekolah umum di Adelaide gratis. Sejak Maret 2015, Afra yang saat di Indonesia masih TK mengikuti Primary School disini. Afra masih mengikuti Intensive English Learning Class yang diadakan bagi anak dari luar Australia yang baru masuk. Di kelas ini mereka belajar Bahasa Inggris dengan intensive, namun tetap mendapatkan materi pelajaran sesuai dengan usianya. Jika Bahasa Inggris mereka sudah dinilai bagus, mereka akan join dengan mainstream class, yaitu kelas normalnya. Senang rasanya melihat perkembangan Bahasa Inggris Afra, yang saat di Indonesia sama sekali belum pernah belajar Bahasa Inggris, sekarang ia bisa berinteraksi di seekolah dengan Bahasa Inggris. Tapi disisi lain sedih juga mendengar Afra saat bermain di rumah beberapa kali menyenandungkan lagu Christmas, dan Ia excited saat melhat ada pohon natal dengan hiasan warna-warni saat kita pergi ke pusal belanja. Ia juga familiar dengan kata Santa, reinder, dan sejenisnya...terutama di bulan Desember ini. Why? karena tema di term akhir (3 bulanan termnya) di sekolahnya adalah tentang celebration. Memang diawal term mereka membahas tentang berbagai celebration di dunia, termasuk Idul Fitri bagi muslim. Tetapi, diakhir term alias puncaknya, mereka sangat intensif membahas tentang Christmas. Bahkan Afra mendapat buku aktifitas khusus tentang Chirstmas, serta mendapat Christmas gift berupa playdough dan christmas greeting card dari gurunya. Yah inilah nasib sekolah di Negara mayoritas bukan musim. That's why mengapa saya bilang summer school ini seperti oase di tengah padang pasir. Karena tidak mudah juga mengajarkan berbagai hal tentang Islam di sisa waktu sekolahnya yang kadang sudah lelah dan hanya ingin bermain dan mengerjakan PR membaca dari sekolah. Alhamdulillah Afra mengikuti TPA yang diadakan komunitas Indonesia setiap hari Sabtu dan di rumah kadang-kadang juga ia mau mengaji.

Kesimpulannya, bagaimanapun bahagianya saya tinggal di sini, hati kecil saya merindukan lingkungan yang Islami untuk pendidikan anak-anak. Lingkungan anak-anak yang bersemangat belajar tentang Islam, menghafal Alquran, serta mengamalkan Islam dalam kehidupan sehari-hari. Kami berusaha menciptakan tersebut di sini walau susah payah. Semoga kami bisa mendapatkannya saat insyaAllah pulang ke Indonesia nanti. Aamiin.....

Selasa, 20 Oktober 2015

Kangen yang Terobati

Bismillah...Alhamdulillah...mendarat dengan selamat di Bumi Australia pada 28 Februari 2015, khususnya di Adelaide, sudah hampir 7 bulan kami berada di sini. Dulu seelum berangkat, aku pikir harus muas-muasin makan makanan Indonesia karena di Aussi ga ada yang jual, dan bakalan kengen dengan aneka makanan Indo yg yummy.....eh ternyata salah besar. Alhamdulillah di sini  kita tetap bisa makan baso, soto, sate, lupis, nasi kuning, nasi uduk, buntil, mendoan, martabak,mi aceh, arem2, dll...Dan yang amazing adalah bahwa makanan-makanan itu sebagian besar aku buat sendiri. yes....that's very amazing for me. Gimana gak amazing, biasanya di Indo makanan tinggal beli tanpa penasaran gimana cara membuatnya. Masak cuma itu2 aja dan seringnya beli bumbu giling di pasar. Bumbu dapur aja cuma tau yang umum. Yes...terus terang baru tau yg namanya biji pala & jinten ya disini. kebangetan ya...tapi Alhamdulillah ini salah satu anugerah tinggal di luar negeri. Jadi lebih struggle untuk belajar masak. Alhamdulillah juga ketemu temen2 dari berbagai daerah di Indo yang ga pelit untuk share resep...Alhamdulillah banget....
Dan makanan2 yang baru aku coba buat disini antara lain:
  • soto betawi- ceritanya mau ada acara farewell untuk teman yang mau back for good...masak pertama kalinya langsung dalam porsi besar dengan arahan lewat WhatsApp oleh Chef Niken, Alhamdulillah lumayan rasanya...
  • sate ayam-kalo ini pake bumbu soy & honey marinated instan ditambah lada & kecap. bumbu kacangnya juga instan merk Ayam..hihi..
  • Mpek2 & baso...Alhamdulillah dengan bantuan food processor, bikin mpek2 & baso jadi mudah.
  • martabak manis & telor-googling resep & berhasil...
  • beef teriyaki& tempura ikan
  • home made tempe-alhamdulillah akhirnya berhasil setelah 2x gagal..
  • klepon..
  • batagor-baru disini berkenalan dengan kulit pangsit/wonton...semoga di Indonesia juga ada ya..
  • lumpia
  • nasi biryani, onde2, resoles, pindang tulang Palembang, pepes tahu & ayam,lemper & semar mendem (kalo ini masak bareng Ibu2 spouse Flindersian)
  • teri kacang pedas, dendeng balado
  • mie aceh, mi ayam
  • tongseng kambing
Hihi...ndeso ya...makanan ky gitu aja baru belajar. Yes indeed...tapi buatku ini amazing. Alhamdulillah dikasih kesempatan untuk belajar masak. Ibaratnya suami kuliah di kampus, aku pun kuliah masak gratis, hehe...lumayan untuk sedikit mengobati kangen sama masakan Indonesia.
Bahan makanan Alhamdulillah gampang dicari. Ada toko Indonesian groceries (Bakulan), beberapa Asian  Groceries, juga Indian groceries. Beberapa Halal Butcher untuk daging, dan di supermarket besar seperti Coles ada rak khusus Asian food. Oiya kalau ga sempat masak, banyak juga teman2 sesama Indonesian yang jualan, jadi no worries....tinggal pesen deh. Yuk masak.....




Jumat, 26 Desember 2014

Blok E (Eks AURI) Pasar Tanah Abang, Surganya Pakaian Sisa Ekspor

Baru kemarin diajak temen kantor ke Blok E Pasar Tanah Abang, Eks AURI. Dari Gedung Blok A atau Blok B lurus terus ke arah belakang, terus melewati blok F, lalu ada beberapa ruko-ruko dan gedung-gedung yang kelihatan lawas, melewati jalan yang agak becek, lalu tampaklah sebuah gedung yang cukup tua, kalo gak salah lapisan luar gedungnya adalah keramik putih kecil2 khas bangunan lama, ada tulisan cukup besar "Blok E, Eks AURI".
Lalu kami pun masuk ke dalamnya, dan menaiki lift yang tombol angkanya sudah agak pudar warnanya ke lantai 2. Nah di lantai 2 itu berjajarlah kios2 yang menjual baju "sisa ekspor", begitulah kata teman-temanku.

Bermacam merk terkenal dengan harga miring dijual disana, terutama produk kaos dan ledging untuk anak-anak, seperti Baby GAP, Next, Baby Girl, Circo, dan sebagainya. Produk dewasa pun tersedia aneka kaos bermerek seperti Guess, Nike, kemeja Mark n Spencer (bener ga ya tulisannya, maklum kebanyakan mereknya ga familiar di telingaku karena ga biasa pake produk bermerek sih, hehe), juga sweater, jas, jaket, celana jeans, dsb.

Untuk produk anak-anak rata2 harga ledging & kaos bisa di dapat dengan harga 35.000, untuk pakaian yang sama yang dijual di ITC seharga 60 ribuan (kata temenku..:)). oya jangan terburu-buru memborong di satu tempat ya..sebab di lain kios mungkin barang yang sejenis bisa di jual lebih murah. Aku juga ga tau kenapa barang disitu lebih murah, mungkin karena barang reject yang tidak lulus QC untuk ekspor. Tapi kalau aku sih ga bisa melihat dimana cacatnya, hehe...

Untuk penggemar barang bermerek, lumayan banget deh selisih harganya. Bahkan kata salah satu penjual disana, blouse Mark n Spencer yang di mal dijual seharga 500.000an disitu ditawarkan di bawah 100rb. Wow banget kan...Tapi aku sih paling suka ma baju anak-anaknya.
Wah sayang banget pas mau upload foto gagal terus..jd no picture deh...tp nukan hoax kok, hehe

Kamis, 01 Mei 2014

Kring....Kring...Aku Bisa Naik Sepeda

Setelah sekian lama Mbak Afra bersepeda dengan dua roda bantu kecil yang menempel dengan setianya di roda belakang, akhirnya pekan lalu, entah bagaimana awal pemikirannya, Afra pada usia 5 tahun 4 bulan minta kepada abinya untuk melepas salah satu roda bantu belakangnya. Oya sehari-hari Afra main sepeda bersama temannya, Putri, dan kadang Dira. Entah karena kesepakatan bersama teman-temannya atau bagaimana, kami pun cukup terkejut dan surprise waktu Afra meminta hal itu, padahal kami tak pernah memaksanya. Afra menunggu hari Sabtu tanggal 26 April 2014 karena ia tahu umi dan abinya yang sehari-hari bekerja dari pagi hingga tiba di rumah setelah isya baru libur di hari Sabtu. Ternyata membayangkan akan melepas sepeda bantu kecil di roda belakang sepedanya dan berlatih sepeda bersama Abi pun telah menjadi kebahagiaan tersendiri buat Afra. Ia menceritakan pada hampir semua orang yang ditemuainya bahwa nanti di hari Sabtu ia akan melepas roda kecilnya dan belajar bersepeda bersama Abi. Efek baiknya, moodnya jadi baik. (kesaksian dari Mbak di rumah, hehe..). Afra yang biasanya tanpa absen ngisengin adeknya hingga menangis, hari Jumat menjadi sangat happy dan sanagt sayang pada Dek Fia adeknya. Alhasil, mbak pun bisa lebih santai dan tak terlalu banyak berteriak-teriak melerai kakak & Dedek, hehe.

Tereng teng teng....Hari Sabtu pun tiba. Bangun tidur Afra langsung menagih Abi untuk melepas roda kecilnya. Tak lama kemudian Afra dan Abi pun asik mengutak-atik sepeda kecil Afra. Setelah berhasil dilepas salah satu, mereka pun langsung berlatih. Termotivasi untuk belajar sepeda, Afra pun makan dengan lahapnya. Kebetulan umi masak ayam ungkep kesukaan Afra. Tak sampai satu jam berlatih, Afra dan Abi kembali ke rumah. Wajah Afra berbinar ceria, rupanya ia cukup lancar bersepeda dengan satu roda bantu dan mereka ternyata berencana melepas roda satunya lagi..Whats....? cepat sekai, pikirku saat mendengarnya. Tetapi rupanya rencana mereka berdua cukup serius. Karena setelah dilepas kedua rodanya Afra minta dipasangkan standar, maka mereka pergi ke toko sepeda yang tak jauh dari rumah. 

Dan kini pun sepeda telah bebas dari roda bantu. Dengan semangat Afra langsung mencobanya setiba di rumah. O....ternyata tidak semudah itu mengendalikan sepeda tanpa roda bantu. Dan Afra pun merajuk agar dipasangkan kembali salah satu roda bantunya. hehehe....Alhamdulillah Abi tidak langsung menurutinya dan meminta Afra untuk istirahat terlebih dahulu.

Sekitar jam 10 saat Abi mulai lelah dan mengantuk, maka umilah yang jadi sasaran Afra untuk menemaninya bersepeda. Umi yang sedang hamil 5 bulan pun terpaksa menemani Afra berlatih. Ternyata Dek Fia pun ingin bermain sepeda, maka Abi pun terjun kembali ke jalan sambil menyiapkan sepeda Dek Fia. Umi dan abi pun bertukar peran. Umi mendorong sepeda Dek Fia ke arah rumah Putri, teman Afra sambil menunggu Afra berlatih. Afra pun berlatih bersama Abi berputar melewati beberapa gang di sekitar rumah Putri. Tanpa disangka, saat kembali ke tempat Umi dan Dedek, Afra telah bisa mengayuh sepeda sendiri tanpa dipegangi, kecuali untuk start masih harus dipegangi karena sepeda Afra agak tinggi dan kakinya belum menapak tanah dengan sempurna untuk memulai menggoes. Putri yang mengetahui Afra telah melepas roda bantunya pun langsung heboh meminta kepada ayahnya untuk melepas roda bantunya, juga memasang standar, untung aja ayahnya punya beberapa standar bekas yang bisa dipasang, hehe. Putri dengan sepeda yang lebih kecil dari Afra pun dengan ajaibnya langsung bisa mengayuh sepeda tanpa roda bantu, dan tanpa dipegangi. Maka Afra dan Putri pun segera berlatih ditemani Abi ke lapangan PAD Kemuning yang cukup besar. Namun sayang, latihan hari itu harus berakhir karena putri menyerempet motor yang lewat saat mau menyebrang jalan. Alhamdulillah Putri tak mengalami luka yang serius, hanya kaget dan roboh saja. Hmmm ..lega...Umi sempat merasa bersalah karena Afralah yang mengajak Putri ke PAUD kemuning.

Hari Minggu Afra hanya masih terus berlatih sepeda tetapi tetap belum berani memulai sendiri, sampai Selasa malam saat umi pulang kerja, Afra bercerita bahwa ia telah bisa bersepeda sendiri tanpa dipegangi lagi. Rabu pagi sebelum umi berangkat kerja, Afra telah mengeluarkan sepedanya. Ia dengan setia menunggui umi yang sedang bersiap berangkat. Rupanya ia ingin menunjukkan kalau ia suda bisa bersepeda sendiri, hehe. Dan sebelum umi naik motor, umi pun menyempatkan melihat aksi Afra bersepeda. Agak grogi, Afra pun berhasil meski awalnya agak goyang-goyang dan umi agak khawatir. Horee.....umi pun bertepuk tangan dan berpesan agar Afra berhati-hati dan tidak bersepeda terlalu cepat. Oya hari itu Abi telah berangkat duluan karena ada acara pagi. Dan wuss...umi pun meluncur berangkat dengan terburu-buru. Alhamdulillah, mungkin karena doa Afra, umi pun tidak terlambat sampai di kantor., yippi......

Selamat ya Kakak Afra atas prestasimu....semoga Kakak Afra Haniya Salsabila selalu menjadi anak yang sholehah, sehat, cerdas, penyejuk hati orang tua, mujahidah kebanggaan ummat...begitu juga dengan Dek Dafina Najma Shafia....
Amin...Ya Robbal 'Aalamiin....
Umi Love Kakak & Dedek.....:)


Senin, 17 Februari 2014

Celoteh Afra & Fia

Afra saat ini 5 tahun 3 bulan, kelas TK A, dan Fia insyaAllah Maret tgl 7 bulan depan genap 2 tahun. Mereka adalah 2 bidadari umi yang sudah mulai tumbuh besar. Hari-hari pun tambah rame dengan teriakan, tawa, tangis mereka berdua. Bahkan saat kebetulan ada acara dan harus berpisah dengan mereka beberapa jam saja, rasanya kangen...banget...Dan ini adalah cerita-cerita tentang mereka berdua.

Cerita 1
Sebenarnya umi dah membiasakan memanggil Dedek Dafina Najma Shafia dengan sebutan Dek Fia sedari bayi. Dan salah satu kebiasaan Umi adalah meninabobokannya dengan menyanyikan lagu Nina Bobo sambil menggendong dan liriknya diganti Dedek bobo...Nah saat sekarang Dedek dah mulai besar dan tahu bahwa nama depannya adalah Dafina, maka Dedek pun memanggil dirinya dengan sebutan Dedek Nina...entah ada hubungannya ato tidak dengan lagu Nina Bobo yang sering kunyanyikan....Ok then, I'll try to appreciate that My Baby...

Cerita 2
Kak Afra seneng banget saat mendengar berita bahwa ia akan mempunyai adik lagi. Dengan polosnya ia berkata.."Bener Mi Kakak mo punya adik lagi? Jadi umi udah doain ya?" Memang sebelumnya beberapa kali entah iseng atau karena iri dengan beberapa teman sekolahnya yang mau punya adik, Afra minta adik lagi ke Umi. Dan Umi pun selalu menjawab. "Kakak berdoa ya sama Allah kalau mau adik lagi....". Subhanallah ternyata tertanam di memorinya bahwa jika ingin minta adik, maka harus berdoa. Umi bangga sama Kakak. Tetapi sayang Kakak masih malas kalau diajak sholat. Semoga lebih rajin lagi ya Kak.....
Saking senengnya, Kakak pun mempublikasikan berita itu kepada semua orang, jadi ibu-ibu se-RT dah hampir tau semua deh. Kakak pun sangat membela Dedek Bayi yang ada di perut Umi. Saat Dedek Fia yang memang hobi manjat & guling-guling, termasuk naik kuda-kudaan dengan duduk di perut umi akan menaiki perut Umi, Kakak pun marah besar sama Dek Fia, pernah saking marahnya dan sudah sangat mengantuk tak berdaya maka ia hanya bisa menangis putus asa karena Dek Fia belum mengerti dinasihatin.....Hihihi..lucunya Kakak...

Cerita 3
Dedek Fia terkena biang keringat yang cukup banyak dan besar-besar.  Sebagian di area rambut yang memang lebat dan agak panjang serta ikal, juga leher dan punggung atas. Setelah ke dokter dan belum kunjung sembuh, maka Umi  & Abi sepakat untuk memotong rambutnya hingga cepak atau hampir gundul untuk mengurangi keringatnya karena gerah. Subhanallah proses pemotongan berjalan mulus di rumah. Dedek dibalut kain bedong seolah dibarbershop, disiapkan gunting dan kres.....rambut dipotong dan Dedek pun anteng menunduk hingga selesai. Setelah selesai, kebetulan Kakak tak sengaja menyebutnya gundul...dan Dek Fia yang ceria tidak marah atau minder, malah sangat senang dengan lagu "Gundul-gundul Pacul" yang dinyanyikan kakak. Jadilah sejak hari itu lagu itu menjadi lagu favorit Dedek. Bahkan saat umi berusaha menyanyikannya, dengan sigap Dedek atan berkata.."Butan-Butan...(Red: Bukan-Bukan)....." lalu ia akan bernyanyi "Udul-udul acul cul......embis embis ean........" (nadanya pas lho ma lagu Gundul-gundul pacul.....)....
Gemes.......deh.....Semoga cepat sembuh ya Dek.....

bersambung......

Selasa, 26 Juni 2012

Mengatasi Bayi Bingung Puting

Seminggu kemarin Dek Fia (3.5 bulan) mengalami bingung puting, sampe nelangsa umi dibuatnya karena tiap dikasi asi langsung selalu menolak keras, Fia lebih memilih botol walaupun botol kosong ato ngemut jarinya. Alhamdulillah sekarang Fia dah mau minum ASI langsung dari umi, walaupun perlu proses. Yang saya lakukan setelah browsing tentang bingung puting:
1. Bertekad untuk mengatasi bingung puting Fia, karena kalau dibiarkan takut produksi ASI berkurang, padahal saya pengen menyusui sampai 2 tahun (insyaAllah,Amin)
2. Meluangkan waktu di Sabtu-Minggu untuk berinteraksi dan berusaha menyusui langsung. Meskipun bayi belum menyusu langsung, minimal perbanyak kontak kulit dengan bayi, agar bayi terbiasa dan merasa nyaman dengan suhu tubuh ibunya yang hangat.Jadi pemberian ASI lewat botol juga diminimalisir karena kita stand by.
3. Jika terpaksa memberi ASI tidak langsung karena Fia masih belum mau menyusu sehingga kelaparan, maka ASI diberikan dengan sendok. Setelah agak kenyang, kita berusaha lagi membujuknya menyusu langsung.
4. Berusaha membujuk bayi, mengajaknya bermain, menggoda, agar bayi merasa nyaman & tenang sambil terus ditawari ASI.
5. Saat rewel, mengayun dan menepuk bayi lumayan membuat bayi agak tenang.
6. Hari minggu kami pergi sampai sore dan Fia diajak, ternyata goncangan di kendaraan membuat Fia lebih mudah menyusu.
7. Alhamdulillah mulai dari menolak dulu, lalu mau menyusu setelah ditawari saat bayi merasa tenang, juga sering setelah mau ternyata dilepas lagi karena mungkin ASI ga sekencang yang diharapkan, sekarang Dek Fia lebih mudah menyusu langsung tanpa menolak lagi. Selama umi bekerja, ASi tetap diberikan dengan sendok kecuali jika Fia gelisah dan gerak terus karena ngantuk, maka ASI diberikan dengan dot. 
Semoga Umi bisa nyusuin Dek Fia sampai 2 tahun..amiin..