Libur telah tiba...libur telah tiba....hatiku gembira......
yup betul libur summer telah tiba dan waktunya lumayan lama..dari tanggal 14 Desember sampai akhir Januari. Buat anak-anak, setiap hari di rumah tentu membosankan, begitu juga dengan Afra. Hari pertama libur saja susah dihitung berapa kali ia berantem atau berebut mainan dengan adek-adeknya. Alhasil, rumah jadi ramai dengan teriakan dan tangis. Umi pun jadi stress..trus akibatnya tambah banyak makannya trus jadi tambah ndut deh...(weleh kok ujungnya nyari pembenaran)....
Tapi Alhamdulillah di liburan summer ini ada summer school....yaitu semacam Islamic school yg diadakan oleh salah satu organisasi Islam disini. Ada niat untuk mendaftarkan Afra, tetapi juga ragu apakah Afra akan mau atau tidak, karena biasanya tidak mudah mengikutkan Afra ke suatu kegiatan yang baru. Akhirnya saya dan suami tidak terlalu sering membahas tentang summer school ini, takut malah jadi resistant anaknya. Jadi membahasnya sedikit-sedikit saja ditengah aktivitas kami yang lain.
Alhamdulillah ada teman sekelas Afra, dan juga teman mainnya, Nida, ikut summer school ini. Ternyata teman adalah hal yang sangat penting untuk anak seusia Afra. Bahkan Afra banyak mengetahui tentang summer school ini dari Nida. Hal ini yang membuat kami lebih mudah menyampaikan kepada Afra.
Akhirya Afra dan Nida mendaftar pada hari yang sama, dan berada di kelas yang sama. bahkan berangkat dan pulangpun bersama. Salah satu hal yang membuat Afra happy mengikuti kegitan ini.
Alhamdulillah lagi, summer school ini bagaikan oase di tengah gurun pasir menurut kami. Mengapa? ya...sangat menyejukkan melihat Afra antusias belajar tentang kisah Nabi, tentang fikih seperti Wudu, sholat, belajar tahfidz dengan gembira. Saat pulang dari hari pertama, Afra bercerita bahwa kelas untuk boy & girl terpisah dengan jam istirahat bergantian antara kelas girl dan boy sehingga saat istirahat mereka pun tidak berinteraksi dengan bercampur baur. Alhamdulillah...
Afra bersekolah di sekolah umum disini. Bagi anak penerima beasiswa AAS, bersekolah di sekolah umum di Adelaide gratis. Sejak Maret 2015, Afra yang saat di Indonesia masih TK mengikuti Primary School disini. Afra masih mengikuti Intensive English Learning Class yang diadakan bagi anak dari luar Australia yang baru masuk. Di kelas ini mereka belajar Bahasa Inggris dengan intensive, namun tetap mendapatkan materi pelajaran sesuai dengan usianya. Jika Bahasa Inggris mereka sudah dinilai bagus, mereka akan join dengan mainstream class, yaitu kelas normalnya. Senang rasanya melihat perkembangan Bahasa Inggris Afra, yang saat di Indonesia sama sekali belum pernah belajar Bahasa Inggris, sekarang ia bisa berinteraksi di seekolah dengan Bahasa Inggris. Tapi disisi lain sedih juga mendengar Afra saat bermain di rumah beberapa kali menyenandungkan lagu Christmas, dan Ia excited saat melhat ada pohon natal dengan hiasan warna-warni saat kita pergi ke pusal belanja. Ia juga familiar dengan kata Santa, reinder, dan sejenisnya...terutama di bulan Desember ini. Why? karena tema di term akhir (3 bulanan termnya) di sekolahnya adalah tentang celebration. Memang diawal term mereka membahas tentang berbagai celebration di dunia, termasuk Idul Fitri bagi muslim. Tetapi, diakhir term alias puncaknya, mereka sangat intensif membahas tentang Christmas. Bahkan Afra mendapat buku aktifitas khusus tentang Chirstmas, serta mendapat Christmas gift berupa playdough dan christmas greeting card dari gurunya. Yah inilah nasib sekolah di Negara mayoritas bukan musim. That's why mengapa saya bilang summer school ini seperti oase di tengah padang pasir. Karena tidak mudah juga mengajarkan berbagai hal tentang Islam di sisa waktu sekolahnya yang kadang sudah lelah dan hanya ingin bermain dan mengerjakan PR membaca dari sekolah. Alhamdulillah Afra mengikuti TPA yang diadakan komunitas Indonesia setiap hari Sabtu dan di rumah kadang-kadang juga ia mau mengaji.
Kesimpulannya, bagaimanapun bahagianya saya tinggal di sini, hati kecil saya merindukan lingkungan yang Islami untuk pendidikan anak-anak. Lingkungan anak-anak yang bersemangat belajar tentang Islam, menghafal Alquran, serta mengamalkan Islam dalam kehidupan sehari-hari. Kami berusaha menciptakan tersebut di sini walau susah payah. Semoga kami bisa mendapatkannya saat insyaAllah pulang ke Indonesia nanti. Aamiin.....
yup betul libur summer telah tiba dan waktunya lumayan lama..dari tanggal 14 Desember sampai akhir Januari. Buat anak-anak, setiap hari di rumah tentu membosankan, begitu juga dengan Afra. Hari pertama libur saja susah dihitung berapa kali ia berantem atau berebut mainan dengan adek-adeknya. Alhasil, rumah jadi ramai dengan teriakan dan tangis. Umi pun jadi stress..trus akibatnya tambah banyak makannya trus jadi tambah ndut deh...(weleh kok ujungnya nyari pembenaran)....
Tapi Alhamdulillah di liburan summer ini ada summer school....yaitu semacam Islamic school yg diadakan oleh salah satu organisasi Islam disini. Ada niat untuk mendaftarkan Afra, tetapi juga ragu apakah Afra akan mau atau tidak, karena biasanya tidak mudah mengikutkan Afra ke suatu kegiatan yang baru. Akhirnya saya dan suami tidak terlalu sering membahas tentang summer school ini, takut malah jadi resistant anaknya. Jadi membahasnya sedikit-sedikit saja ditengah aktivitas kami yang lain.
Alhamdulillah ada teman sekelas Afra, dan juga teman mainnya, Nida, ikut summer school ini. Ternyata teman adalah hal yang sangat penting untuk anak seusia Afra. Bahkan Afra banyak mengetahui tentang summer school ini dari Nida. Hal ini yang membuat kami lebih mudah menyampaikan kepada Afra.
Akhirya Afra dan Nida mendaftar pada hari yang sama, dan berada di kelas yang sama. bahkan berangkat dan pulangpun bersama. Salah satu hal yang membuat Afra happy mengikuti kegitan ini.
Alhamdulillah lagi, summer school ini bagaikan oase di tengah gurun pasir menurut kami. Mengapa? ya...sangat menyejukkan melihat Afra antusias belajar tentang kisah Nabi, tentang fikih seperti Wudu, sholat, belajar tahfidz dengan gembira. Saat pulang dari hari pertama, Afra bercerita bahwa kelas untuk boy & girl terpisah dengan jam istirahat bergantian antara kelas girl dan boy sehingga saat istirahat mereka pun tidak berinteraksi dengan bercampur baur. Alhamdulillah...
Afra bersekolah di sekolah umum disini. Bagi anak penerima beasiswa AAS, bersekolah di sekolah umum di Adelaide gratis. Sejak Maret 2015, Afra yang saat di Indonesia masih TK mengikuti Primary School disini. Afra masih mengikuti Intensive English Learning Class yang diadakan bagi anak dari luar Australia yang baru masuk. Di kelas ini mereka belajar Bahasa Inggris dengan intensive, namun tetap mendapatkan materi pelajaran sesuai dengan usianya. Jika Bahasa Inggris mereka sudah dinilai bagus, mereka akan join dengan mainstream class, yaitu kelas normalnya. Senang rasanya melihat perkembangan Bahasa Inggris Afra, yang saat di Indonesia sama sekali belum pernah belajar Bahasa Inggris, sekarang ia bisa berinteraksi di seekolah dengan Bahasa Inggris. Tapi disisi lain sedih juga mendengar Afra saat bermain di rumah beberapa kali menyenandungkan lagu Christmas, dan Ia excited saat melhat ada pohon natal dengan hiasan warna-warni saat kita pergi ke pusal belanja. Ia juga familiar dengan kata Santa, reinder, dan sejenisnya...terutama di bulan Desember ini. Why? karena tema di term akhir (3 bulanan termnya) di sekolahnya adalah tentang celebration. Memang diawal term mereka membahas tentang berbagai celebration di dunia, termasuk Idul Fitri bagi muslim. Tetapi, diakhir term alias puncaknya, mereka sangat intensif membahas tentang Christmas. Bahkan Afra mendapat buku aktifitas khusus tentang Chirstmas, serta mendapat Christmas gift berupa playdough dan christmas greeting card dari gurunya. Yah inilah nasib sekolah di Negara mayoritas bukan musim. That's why mengapa saya bilang summer school ini seperti oase di tengah padang pasir. Karena tidak mudah juga mengajarkan berbagai hal tentang Islam di sisa waktu sekolahnya yang kadang sudah lelah dan hanya ingin bermain dan mengerjakan PR membaca dari sekolah. Alhamdulillah Afra mengikuti TPA yang diadakan komunitas Indonesia setiap hari Sabtu dan di rumah kadang-kadang juga ia mau mengaji.
Kesimpulannya, bagaimanapun bahagianya saya tinggal di sini, hati kecil saya merindukan lingkungan yang Islami untuk pendidikan anak-anak. Lingkungan anak-anak yang bersemangat belajar tentang Islam, menghafal Alquran, serta mengamalkan Islam dalam kehidupan sehari-hari. Kami berusaha menciptakan tersebut di sini walau susah payah. Semoga kami bisa mendapatkannya saat insyaAllah pulang ke Indonesia nanti. Aamiin.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar