Sabtu pagi, 23/06/2012, tak sengaja kulihat gigi bawah Afra ada yang menghitam lagi, padahal perasaan sebelumnya masih lumayan putih, eh kuning. (Hihi, maafin umi ya Nak, baru sempat mengecek pada hari libur). Maka kuminta Afra meringis, dan kagetnya, ternyata ada seperti gigi kecil yang nongol di bagian bawah gusi, tentunya di bawah deretan gigi seri bawahnya. Langsung saja aku memprovokasi Afra untuk mau ke dokter gigi. kukatakan pada semua orang di rumah bahwa ada gigi afra yang tumbuh tidak semestinya dan harus dicabut, kalo ga bakal jadi jelek, dan semua mengiyakan. tentu saja provokasi itu dilakukan didepan afra yang dengan manisnya mau meringis untuk menunjukkan gigi anehnya itu.
Alhamdulillah, Afra jadi bersemangat untuk pergi ke dokter gigi. bahkan sekarang Afra sendiri yang bilang dengan bangganya ke semua orang di rumah tentang rencananya ke dokter gigi. hihihi..
Maka pagi sekitar jam 9, kuajak Afra ke klinik dekat rumah, cukup berjalan kaki. sempat terbesit kekhawatiran juga kalau Afra ga akan mau buka mulut seperti pengalaman ke dokter gigi sebelumnya saat aku mengkhawatirkan carries giginya yang dah ngabisin deretan gigi seri atasnya. Alhasil waktu itu aku hanya berkonsultasi dengan dokternya. untuk mencegah hal itu, kali ini dari sebelum pergi aku sudah mewanti-wanti agar nanti di depan bu dokter harus mau buka mulut, biar didihat giginya, kalo ga nanti jadi jelek. Tak lupa pula kujanjikan membeli kue kesukaannya jika ia mau diperiksa giginya. Sampai di klinik, ternyata dokter gigi baru ada siang, kami pun pulang setelah sebelumnya mampir ke minimarket.
Siangnya, setelah memastikan dokter telah datang, aku kembali mengajak Afra, si 3,5 tahunku ke klinik. Alhamdulillah banget mood Afra lagi bagus & ceria dari tadi, jadi lebih gampang ngajaknya. Dan sampailah kami ke ruangan dokter di lantai 2. Waw...dokternya creatif..ruangannya berkesan ceria tidak seperti ruangan dokter gigi di klinik sebelumnya. Kursi tempat periksa gigi di bungkus dengan sarung kuning bermotif bunga, pun tempat duduk pasien untuk berkonsultasi. lalu di samping segala macam peralatan gigi, tergantung aneka boneka mini mulai dari mickey mouse sampai tasmanian devil. Kulihat Afra jadi lebih santai. Lalu kusampaikan perihal gigi Afra yang "luar" biasa itu. Suprising, Afra ternyata mau meringis dan diperiksa giginya. Setelah diperiksa, ternyata itu adalah akar gigi yang menembus keluar sampai menembus gusi. Jika dibiarkan, akar tersebut bisa tumbuh terus sampai menembus pipi. Hii serem dengerinnya. Sebenernya kasian jika Afra yang masih 3,5 tahun, di cabut giginya, karena gigi seri sulung baru akan tumbuh sekitar usia 6 tahun, tapi menurut dokter, satu-satunya cara gigi yang akarnya tembus itu harus dicabut.
Untuk menempatkan Afra di kursi operasi, dokter tak kurang akal. dimintanya aku untuk naik ke kursi operasi dan memangku Afra. maka langkah 1 berhasil. Mula-mula dokter memberi Afra kapas yang diberi obat pengurang rasa sakit dengan rasa pisang. Afra pun mengecap-ngecap obat tersebut. Akan tetapi Afra mulai takut dan menolak untuk buka mulut, Afra sempat 2 kali minta minum, caranya untuk menunda giginya dicabut. Afra berusaha berontak, maka terpaksa aku memegang tangannya kuat-kuat. Setelah dokter berhasil membuka mulut Afra, dengan suara keras ia berteriak " Ih ada uletnya tuh Hii...Yuk ambil dulu uletnya"..dan ternyata teriakan dokter itu cukup meredakan gerakan Afra dan lalu hanya dalam hitungan detik gigi Afra pun berhasil dicabut tanpa tangisan. Alhamdulillah...
Kami lalu turun menebus resep obat yang diberikan dokter, dan pulang. Subhanallah...Afra telah melalui hal ini tanpa menangis. Hanya saja agak susah untuk memberinya obat, tetapi Alhamdulillah Afra hanya agak panas setelahnya, mungkin karena rasa sakit bekas dicabut. aku pun memberinya parasetamol dan Alhamdulillah setelahnya Afra bisa kembali bermain dengan ceria. Dalam hal makan pun tak ada perubahan yang berarti, Afra alhamdulillah tetap bisa makan seperti biasa. Hanya satu yang agak berbeda, yaitu giginya bawahnya jadi ompong satu..hehehe...
To My Afra: I love U Dear....I proud of U...Always Be sholehah ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar